BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tujuan pendidikan Islam seiring dengan tujuan Allah menciptalkan
manusia, yakni untuk mengabdi
kepada-Nya. Pengabdian pada Allah sebagai realisasi dari keimanan yang
diwujudkan dalam amaliah untuk mencapai derajat orang yang taqwa disisinya.
Kemudian Allah menciptakan manusia sebagai khalifah untuk melaksanakan
tugasnya. Khalifah dituntut menjadikan sifat-sifat Allah bagian dari
karakteristik keperibadiannya untuk mendukung terwujudnya kemakmuran.
Pengabdian dan ketaqwaan kepada Allah merupakan jembatan untuk mencapai
kebahagian hidup didunia dan akhirat.
Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif itu,
alat/media dan materi pendidikan atau pengajaran mempunyai peranan yang sangat
penting. Sebab alat/media dan materi merupakan sarana yang membantu proses
pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indra pendengaran dan pengelihatan.
Adanya alat/media dan materi bahkan dapat mempercepat proses pembelajaran murid
karena dapat membuat murid lebih cepat menanggapi pelajaran. Dengan adanya
alat/media maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat
diperkaya dengan berbagai alat/media pengajaran. Dengan tersedianya alat/media
pembelajaran, guru dapat menciptakan berbagai situasi yang berlainan dan
menciptakan iklim yang emosional diantara murid-muridnya dalam memahami sebuah
materi.
Bahkan
alat/media pengajaran dalam meningkatkan pemahaman materi ini selanjutnya
membantu guru-guru membawa dunia kedalam kelas. Dengan demikian ide y;ang
abstrak dan samara-samar sifatnya menjadi konkret dan mudah dimengerti murid.
1.2 Rumusan Masalah.
1. Apa pengertian alat/media pendidikan
islam?
2. Apa saja jenis-jenis alat/media
pendidikan islam?
3. Apa saja sumber belajar alat/media
pendidikan islam?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui maksud dan
pengetian alat/media pendidikan islam.
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis dari alat/media pendidikan islam?
3. Untuk mengetahui dari mana sumber yang
didapat alat/media pendidikan islam?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Alat / Media Pendididkan Islam
Dengan singkat media sering kali disebut alat pengajaran,
dan akhirnya media atau alat-alat yang di pakai untuk memperoleh gambaran tentang taraf pencapaian tujuan pendidikan. Dari beberapa
literatur tidak terdapat perbedaan pengertian alat dan media pendidikan,
Zakiyah Daradjat menyebutkan alat pendidikan sama dengan media pendidikan,
sarana pendidikan. Sedangkan dalam kepustakaan asing, sementara ahli istilah audio
visual aids (AVA) teaching material, instructional material.
Term alat berarti barang sesuatu yang di pakai untuk mencapai suatu maksud.
Sedangkan media berasal dari bahasa latin dan bentuk jama dari medium, secara
harfiah berarti pelantara atau pengantar
dalam hal media banyak terdapat batasan rumusan para ahli. Seperti yang di
kemukakan oleh Gegne media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Senada dengan pendapat Gegne adalah pendapat briggs
yang mendefinisikan segala bentuk alat fisik
yang dapat menyajikan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dari dua
definisi ini tampak dua pengertian media mengacu pada penggunaan alat yang
berupa benda untuk membantu proses penyampaian pesan.
NEA (educations
association) mendefenisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasi, dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan
baik dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempengaruhi efektifitas program
instructional.
Lebih jauh Vermous, sebagaimana dipopulerkan oleh Zakiyah Daradjat menyebutkan bahwa media pendidikan adalah sumber
belajar dan dapat juga diartikan sebagai manusia dan benda atau peristiwa yang
membuat kondisi siswa mungkin memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Nampaknya di beberapa literatur antara alat dan
media pendidikan tidak dibedakan secara jelas. Pada umumnya banyak yang
mengindikasikan bahwa antara alat dan media itu tidak bisa di pisahkan dan di
bedakan secara hitam putih, bahkan cenderung menyamakan dua trem
itu. Over lapping mungkin saja terjadi karena perbedaan dalam sudut pandang penggunaannya. Penulis
cenderung tidak membendakan antara alat dan media.
2.2 Jenis Alat/Media Pendidikan Islam
Dalam menyampaikan pembelajaran, bermacam-macam alat telah diciptakan untuk mempermudah murid memahaminya. Revolusi
industri sebagai akibat kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sejak abad
ke-19 turut mempengaruhi pendidikan.
Alat pendidikan adalah segala sesuatu yang
digunakan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan. Dengan memahami Al-Qur’an
sebagai kitab yang dibaca, berisikan simpul-simpul dan ketentuan pokok yang
mengatur tata kehidupan manusia. Al-Qur’an sebagai sumber ilmu pengetahuan
telah melahirkan berbagai disiplin ilmu, yang dilengkapi produk pikir karya
ilmiah para ahli. Para ahli telah mengklasifikasikan alat/media pendidikan
kepada dua bagian yaitu alat pendidikan yang bersifat benda (materil) dan
pendidikan yang bukan benda (non materil).
1)
Alat Pendidikan yang Bersifat Benda.
Menurut Zakiyah Darajat, alat pendidikan yang berupa benda
adalah :
Ø Bentuk bahan bacaan atau cetakan
§ Media tulis : al-Quran, Hadits, Tauhid, Fiqh, Sejarah.
§ Buku teks pelajaran agama baik
untuk siswa maupun untuk guru, baik
secara keseluruhan atau dianggap sebagai bidang studi maupun yang terdiri dari
beberapa bidang studi (madrasah).
§ Buku bacaan pelengkap buku teks sebagai bahan bacaan untuk
memperluas dan memperdalam pelajaran agama Bahan bacaan yang bersifat umum
antara lain koran, majalah dll.
Ø
Alal-alat
pandang dengar
Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya
mampu memanipulasi kemampuan suara semata . mendengarkan sesungguhnya suatu
proses rumit yang melibatkan 4 unsur yaitu mendengar, memperhatikan, memahami
dan mengingat. Jadi definisi mendengarkan adalah proses selektif untuk
memperhatikan, mendengar, memahami dan mengingat simbol-simbol pendengaran.
Jenis-jenis media audio Antara lain: radio, laboratorium bahasa, compact
disc, cassettle tapes dll.
Kelebihan media audio
1. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan
menjangkau sasaran yang luas
2. Mampu mengembangkan daya imajinasi pendengar
3. Mampu
memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi dan arti dari kata
/ bunyi itu
4. Sangat tepat/cocok
untuk mengajarkan musik dan bahasa, laboratium bahasa tidak lepas dari media
ini terutama untuk melatih listening
5. Mampu
mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui music latar (back sound)
dan efek suara (sound effect)
6. Dapat
menyajikan program pendalaman materi yang dibawakan oleh guru-guru atau
orang-orang yang memiliki mutu yang baik dilihat dari segi ilmiah karena selalu
dilengkapi hasil-hasil observasi dan penelitian
7. Dapat
mengerjakan hal-hal tertentu yang sulit dikerjakan oleh guru, yakni menyajikan
pengalaman-pengalaman dunia luar kedalam kelas sehingga media audio memungkinkan untuk menghadirkan ha-hal
yang aktual, dengan demikian dapat memberikan suasana kesegaraan sebagian topic
yang dibahas.
Media audio pun mempunyai kekurangan. kekurangan media audio yang mencolok
adalah sifat komunikasinya hanya satu arah.
Media visual adalah media yang melibatkan indera
penglihatan.
Jenis –jenis media visual antara lain : gambar, grafik, diagram,
bagan, peta dll.
Kelebihan media
visual :
1.
Lebih menarik karena ada gambar, sehingga memberikan pengalaman nyata untuk siswa.
2.
Lebih mudah mengingat dengan visual peta konsep, maid mapping dan singkatan.
3. Media
visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan
organisasi) dan memperkuat ingatan siswa.
4. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan
dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata.
Kekurangan
media visual :
1. Akan
terjadi kesulitan jika siswa mengalami masalah pada indra penglihatannya.
2. Siswa tidak akan memahami gambar
jika gambar tidak jelas atau tidak sama dengan bentuk nyatanya.
3. Tidak dapat melayani siswa dengan gaya
belajar auditif dan kinestetik.
4. Membutuhkan waktu yang lama untuk
membuat gambar dan ketrampilan khusus menyajikan gambar sesuai wujud aslinya.
Media audio visual :
media yang melibatkan antara pendengaran dan penglihatan. Media audio visual
ini dapat dibagi menjadi 2 jenis.jenis pertama dilengkapi fungsi peralatan
suara dan gambar dalam satu unit ,dinamakan audio visual murni seperti film
gerak bersuara,televise dan video. Jenis kedua audio visual tidak murni
contohnya slide, OHP,dll
Kelebihan
1. Lebih efektif dalam menerima pembelajaran karena dapat
melayani gaya bahasa siswa auditif maupun visual
2. Dapat memberikan pengalaman nyata lebih dari
yang disampaikan media audio maupun visual.
3. Siswa akan lebih cepat mengerti karena mendengarkan
disertai melihat langsung, sehingga tidak
hanya membayangkan.
4. Lebih
menarik dan menyenangkan menggunakan media audio visual.
Kekurangan
1. Pembuatan
media audio visual memerlukan waktu yang lama, karena memadukan 2 elemen yakni
audio dan visual.
2. Membutuhkan
ketrampilan dan ketelitian dalam pembuatannya
3. Biaya yang
digunakan dalam pembuatan media audio visual cukup mahal.
4. Jika tidak terdapat
piranti pembuatannya akan sulit untuk membuatnya(terbentur alat pembuatannya).
Media Multimedia :
media yang melibatkan berbagai indera dalam proses pembelajaran.Termasuk media
ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa
melalui computer dan internet,bisa juga melalui pengalaman berbuat dan
pengalaman terlibat. Termasuk dalam pengalaman berbuat adalah lingkungan nyata
dan karyawisata,sedangkan termasuk dalam pengalaman terlibat adalah permainan
dan simulasi,bermain peran dan forum teater.
Kelebihan
1. Siswa seakan- akan
melihat benda yang nyata dengan media 3D.
2. Menimbulkan
ketertarikan siswa untuk berfikir dan menyelidikinya.
3. Pembelajaran
akan berjalan dengan lebih sempurna karena murid dapat belajar langsung dengan
menggunakan bahan-bahan replika atau mirip dengan aslinya.
4. Murid dapat
memahami tentang sifat, bentuk serta pergerakan sesuatu benda itu dengan lebih
baik
5. Memberi
pengalaman tentang keadaan sebenarnya sesuai bahan atau benda itu.
6. Menggalakkan murid membuat kajian lebih lanjut
mengenai pembelajaran melalui media 3D
7. Memberi lebih banyak peluang kepada murid
berinteraksi diantara satu sama lain.
Kekurangan
1. Biaya
pembuatannya mahal dan membutuhkan banyak waktu.
2. Membutuhkan
ketrampilan dalam pembuatannya.
3. Siswa tidak akan
memahami jika bentuk media 3D tidak sama dengan benda nyatanya.
4. Terbentur
alat untuk membuat media 3D(sulit mencari atau pembuatannya).
Ø contoh-contoh kelakuan
meliputi semua kelakuan guru yang dipertunjukan untuk menjelaskan
sesuatu ketika mengajar seperti mimic,berbagai gerakan badan dan dramatisasi,baik
tingkah perbuatan maupun suara , yang memungkinkan siswa untuk meniru atau
meneladani perbuatan atau gerakan-gerakan tersebut.
Ø media pendidikan yang bersumber dari
masyarakat dan alam sekitar
1) Dari
peninggalan dan pengalaman kegiatan masyarakat
Hal
itu diperoleh misalnya:
·
Berbagai
objek / tempat peninggalan sejarah ,seperti makam para wali, bekas-bekas
kerajaan islam dan meseum
·
Berbagai
dokumentasi sejarah perkembangan keagamaan yang terdapat dalam arsip nasional
·
Mengikutsertakan
siswa dalam berbagai kegiatan keagamaan.seperti menyelanggarakan perayaan
hari-hari besar islam mengikuti musabaqoh tilawatil quran dan turut
mungurus dan menyelanggarakan amal
sholeh (kematian, zakat dll)
2) Dari
kenyataan alam
· Membawa siswa ke kebun binatang untuk melihat dan mengamati
berbagai kehidupan hewan
· Membawa siswa berkarya wisata ,berkemah, meningmati keindahan alam bebas dan mengagumi tataan
alam
· Membawa siswa ke planetarium
untuk melihat gambaran penataan alam semesta
1)
Dari
contoh kelakuan masyarakat
· Membawa mereka berkunjung kepada tokoh – tokoh ulama terkenal
sehingga mengenal betapa kehidupan ulama itu, berkesempatan
untuk menimba ilmu dari ulama itu sekadarnya . pengalaman demikian itu perlu
untuk menemukan dan meresapkan cita dan cita islam
2 ) Alat Pendidikan yang bukan
Benda
Selain alat atau media berupa benda terdapat
pula alat atau media yang bukan berupa benda. Di antara alat atau media
pengajaran yang bukan berupa benda itu adalah: 1. Keteladanan 2. Perintah atau larangan 3. Ganjaran dan hukuman.
a)
Keteladanan
Untuk memenuhi keinginan tersebut Allah SWT
mengutus Muhammad menjadi teladan bagi manusia. Kemudian kita diperintahkan
untuk mengikuti Rasul, di antaranya memberikan teladan yang baik. Untuk menjadi
sosok yang diteladani, Allah SWT memerintahkan kepada manusia selaku khalifah
di bumi mengerjakan perintah Allah SWT dan rasul sebelum mengerjakannya kepada
orang yang dipimpinnya. Termasuk dalam hal ini sosok pendidik yang dapat
diteladani oleh anak didik.
Pendidik dalam konteks ilmu pendidikan islam,
berfungsi sebagai warasatul al-Anbiya yang pada hakikatnya mengemban
misi sebagai rahamatan lil ‘alamin, yakni suatu misi yang mengajak
manusia untuk tunduk dan taat kepada hukum-hukum Allah SWT. Menurut al-Ghazali,
seperti yang disitir oleh Fatihah Hasan Sulaiman, terdapat beberapa sifat
penting yang harus dimiliki oleh guru sebagai orang yang diteladani, yaitu:
·
Amanah dan tekun bekerja
·
Bersifat dan lemah lembut dan kasih sayang
terhadap murid
·
Dapat memahami dan berlapang dada dalam ilmu
serta orang-orang yang mengajarkannya.
·
Tidak rakus pada materi.
·
Berpengetahuan luas.
·
Istiqomah dan memegang teguh prinsip.
Al-Ghazali juga menambahkan bahwa terdapat
beberapa sifat penting yang harus terinternalisasi dalam diri murid, yaitu:
·
Rendah hati
·
Mensucikan diri dari segala keburukan
·
Taat dan istiqomah
·
Perintah dan larangan
Sebagai seorang muslim diberi oleh Allah SWT
tugas dan tanggung jawab yaitu melaksanakan “amar nahyi munkar”. Amar nahyi
munkar merupakan alat dalam pendidikan. Perintah adalah suatu keharusan
untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Tiap-tiap perintah dan pengaturan
mengandung norma-norma kesusilaan, jadi
bersifat memberi arah atau mengandung tujuan ke arah perbuatan susila. Dalam memberikan perintah terdapat beberapa
hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
·
Jangan memberikan perintah kecuali diperlukan
·
Hendaknya perintah itu dengan ketetapan hati
dan niat yang baik
·
Jangan memerintahkan kedua kalinya jika
perintah pertama belum dilaksanakan
·
Perintah hendaknya benar-benar dipertimbangkan
akan akibatnya
·
Perintah hendaknya bersifat umum, bukan
bersifat khusus
Larangan, sebenarnya sama saja dengan perintah. Kalau perintah merupakan suatu
keharusan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat, maka larangan merupakan
keharusan untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan. Di dalam keluarga
umumnya larangan itu merupakan alat mendidik yang banyak dipakai oleh para ibu
dan bapak. Namun demikian baik bagi pendidik maupun bagi orang tua, hendaknya
melarang anak itu sekali saja, sebab anak yang selalu dilarang dalam segala
perbuatan dan permainannya sejak kecil, akan dapat menghambat perkembangan
dirinya. Oleh karena itu larangan itu seharusnya tidak terlalu sering, tetapi
pada saat-saat yang diperlukan saja. Di dalam Al-Qur’an banyak ayat yang dapat diambil
sebagai dasar konsep larangan sebagai alat. Firman Allah SWT , yang artinya:
“Janganlah kamu dekati kejahatan itu, baik yang terang maupun yang
tersembunyi”.
Larangan mendekati perbuatan tercela berarti
pula saran untuk kejahatan itu harus disingkirkan sebab dalam diri manusia ada
fitrah ingin tahu, ingin mencoba.
Disinilah letak peran pendidik, untuk mengarahkan keingintahuan anak pada
hal-hal yang negatif dengan jalan memberikan pengertian dan kesadaran.
2. Ganjaran dan Hukuman
Ganjaran itu ialah sesuatu yang menyenangkan
yang dijadikan sebagai hadiah bagi anak yang berprestasi baik dalam belajar,
dalam sikap perilaku. Ganjaran itu dapat
dilakukan oleh pendidik dengan cara bermacam-macam antara lain:
§ Guru mengangguk-anggukkan kepala tanda senang dan membiarkan suatu jawaban
yang diberikan oleh seorang anak.
§ Guru memberikan kata-kata yang
menggembirakan (pujian)
§ Guru memberikan benda-benda yang
menyenangkan dan berguna bagi anak-anak dan sebagainya.
Hukuman Dalam islam hukuman disebut dengan iqab. Abdur Rahman An-nahlawi menyebutnya dengan “tarhib” yang berarti ancaman atau intimidasi
melalui hukuman karena melakukan sesuatu yang dilarang. Sementara Amir Daien
Indra Kusuma, mendefinisikan bahwa hukuman sebagai tindakan yang dijatuhkan
kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga menimbulkan nestapa, sehingga
anak akan menjadi sadar dan berjanji tidak akan mengulanginya. Dengan demikian
dipahami bahwa hukuman diberikan karena ada pelanggaran sedangkan tujuan
pemberian hukuman adalah agar tidak terjadi pelanggaran secara berulang.
Di bidang pendidikan , hukuman itu
dilaksanakan karena dua hal, yaitu:
§ Hukuman diadakan karena ada pelanggaran. Adanya kesalahan yang diperbuat (puniture
quina peccatum est)
§ Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi
pelanggaran (puniture nepeccatur).
Asam Hasan Fahmi menjelaskan tentang ciri-ciri
hukuman dalam perspektif pendidikan
islam yakni:
Hukuman diberikan untuk memperoleh kebaikan
dan pengarahan
Memberikan kesempatan kepada anak
memperbaiki kesalahannya sebelum dipukul anak yang belum berusia 10 tahun tidak
boleh dipukul, kalaupun dipukul tidak boleh lebih dari tiga kali tidak
membahayakan fisik .
Pendidik harus tegas dalam melaksanakan
hukuman, artinya sikap keras pendidik telah dianggap perlu maka harus
dilaksanakan dari sikap lunak dan kasih sayang.
Kalau kita perhatikan uraian di atas pada
ganjaran dan hukuman itu keduanya terdapat prinsip yang saling bertentangan,
yaitu kalau ganjaran diberikan atas perbuatan-perbuatan atau hal-hal yang baik
Pendapat lain menyatakan, alat pendidikan yang
sifatnya non fisik, yaitu :
♣ Kurikulum
Kurikulum merupakan bahan-bahan pelajaran yang
harus disajikan dalam proses pendidikan dalam suatu sistem institusional
pendidikan. Dalam Ilmu Pendidikan kurikulum merupakan komponen yang amat
penting karena juga sebagai alat pencapaian tujuan pendidikan.
♣ Metode
Metode dapat diartiakn sebagai cara mengajar
untuk pencapaian tujuan. Penggunaan metode dapat memperlancar proses pendidikan
sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
♣ Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu cara memberikan
penilaian terhadap hasil belajar murid. Evaluasi dapat berbentuk tes dan non
tes. Evaluasi tesdapat berupa : essay, tes objektif dan sebagainya. Sedangkan
evaluasi non tes dapat berupa : penilaian terhadap kehadiran, pengendalian
diri, nalar, dan pengalaman.
♣ Manajemen
Pengelolaan yang baik dan terarah sangat
diperlukan dalam pengelola lembaga pendidikan agar tujuan yang diharapkan dapat
tercapai. Pengembangan sistem pendidikan islam membutuhkan manajemen yang baik.
Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, penempatan pegawai, dan pengawas
yang baik akan memperkuat pendidikan islam sehingga out put yang dihasilkan
akan berkualitas dan dapatmenjawab tantangan zaman.
♣ Mutu pelajaran
Peningkatan mutu pelajaran tidak terlepas
daripeningkatan kualitas tenaga pengajar. Kualitas tenaga pengajar ini dapat
diusahakan melalui bimbingan, penataran, penelitian, dan lain-lain
2.2 .1
Pengaruh Alat/Media dalam Pendidikan Islam
Di dalam pendidikan Islam, alat/media itu
jelas diperlukan. Sebab alat pengajaran itu mempunyai peranan yang besar yang
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.
Terdapat pendapat beberapa ahli pendidikan
mengenai manfaat atau kegunaan dari alat/media ini dalam pendidikan atau dalam
proses belajar mengajar Yusuf Hadi Miarso dkk. menyatakan bahwa alat/media itu
mempunyai nilaI-nilai praktis yang berupa kemampuan antara lain :
§ Membuat konkret konsep yang abstrak,
§ Membawa obyek yang sukar didapat ke dalam lingkungan belajar siswa,
§ Menampilkan obyek yang terlalu besar,
§ Menampilkan obyek yang tak dapat
diamati dengan mata telanjang,
§ Mengamati gerakan yang terlalu cepat,
§ Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar
siswa,
§ Membangkitkan motivasi belajar dan
§ Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun di
samping menurut kebutuhan.
Sementara itu Abu Bakar Muhammad, juga
berpendapat bahwa kegunaan alat/media itu antara lain adalah:
§ Mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelas materi pelajaran yang
sulit
§ Mampu mempermudah pemahaman, dan
menjadikan pelajaran lebih hidup dan menarik,
§ Merangsang anak untuk bekerja dan
menggerakkan naluri kecintaan menelaah (belajar) dan menimbulkan kemauan keras
untuk mempelajari sesuatu
§ Membantu pembentukan kebiasaan, melahirkan pendapat, memperhatikan dan
memikirkan suatu pelajaran
§ Menimbulkan kekuatan perhatian (ingatan) mempertajam, indera, melatihnya,
memperhalus perasaan dan cepat belajar
2.2.2 Fungsi media
pendidikan
ü Fungsi edukatif adalah fungsi utama dari media, artinya
setiap kegiatan yang menggunakan media akan memberikan pengaruh atau nilai baik
pada masyarakat luas, pendidikan bukan saja berlangsung di dalam sekolah,
melainkan juga berlangsung di luar sekolah.
ü Fungsi sosial adalah pemberian informasi yang otentik
dan pengalaman dalam berbagai bidang kehidupan dan juga memberikan konsep yang
sama kepada warga belajar belajar, pengaruh langsung secara sosial akan
memperluas pemahaman dan pengenalan terhadap materi yang berkaitan dengan
kehidupan
ü Fungsi ekonomis, pada masyarakat maju penggunaan media
dikerjakan dengan mempertimbangkan aspek efektifitas dan ekonomis dalam
pembuatannya, sebagai upaya efesiensi yang tepat guna bagi setiap proses
pembelajaran yang akan dilakukan.
ü Fungsi politis, yang dimaksud dengan segi politis ialah
politik pembangunan. Pembangunan meliputi pembangunan fisik material dan
pembangunan mental spiritual. Suksesnya pembangunan ini bergantung pada banyak
faktor, antara lain adanya partisipasi masyarakat dalam usaha pembangunan usaha
itu. Ada tidaknya dan besar kecilnya partisipasi itu sangat bergantung pada
tingkat pemahaman dan sikap masyarakat terhadap pembangunan tersebut.
ü Fungsi seni dan budaya, adanya kemajuan teknologi akan
mendorong dan menimbulkan ciptaan-ciptaan baru. Dampak yang jelas adalah
mendorong perubahan kehidupan dihampir semua dimensi kebudayaan manusia.
Perkembangan ini dengan mudah tersebar ke seluruh penjuru dunia melalui
penggunaan alat-alat atau media yang modern.
2.3 Sumber Pembelajaran Pendidikan Islam
1. Pengertian Sumber
Pembelajaran.
Sumber
pembelajaran ialah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana
bahan pelajaran terdapat pada belajar seseorang.Dengan demikian sumber belajar
itu merupakan bahan untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal
baru.Sebab pada hakikatnya belajar adalah mendapat hal-hal yang baru. Adapun
macam-macam sumber belajar adalah sebagai berikut:
2. Macam-macam sumber pembelajaran
a)
Sumber pokok.
Sumber
pokok pengajaran Agama Islam adalah Al-Qur’an
dan Hadits. Pada awal pertumbuhan
islam, Nabi Muhammad SAW telah menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber belajar
pendidikan agama islam disamping sunnah beliau sendiri (hadits).Kedudukan
Al-Qur’an sebagai sumber belajar yang paling utama dijelaskan oleh Allah dalam
Al-Qur’an. Firman Allah SWT.
Artinya:
“ini
adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu dengan penuh berkah supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang
yang mempunyai pikiran.” (Q.S Shad:
29).
Rasullahlah juga menegaskan sebagai
berikut:
“kutinggalkan
untuk kamu dua perkara (pustaka) tidaklah kamu akan tersesat selama-lamanya,
selama kamu masih berpegang kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah
Rasulullah.”(H.R Bukhari dan Muslim)
Ø .Sumber Tambahan
Sumber
belajar diatas disebut sumber belajar utama (pokok). Namun selain sumber
belajar pokok diatas masih ada beberapa sumber belajar lainnya diantaranya
adalah:
Manusia sumber (orang, masyarakat), Bahan
pengajaran, Situasi belajar, Mass media, Alat dan perlengkapan belajar,
Aktivitas (teknik), Alam lingkungan , Perpustakaan.
3. Fungsi dan Pemanfaatan Sumber Belajar
a. Fungsi Sumber Belajar
1) Meningkatkan produktivitas pendidikan, dengan jalan:
ü Mempercepat laju belajar dan membantu guru/dosen untuk menggunakan
waktu secara lebih baik.
ü Mengurangi bahan guru/dosen
dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan
mengembangkan gairah belajar peserta didik/mahasiswa.
2) Memberikan kemungkinan pendidkan yang sifatnya lebih
individual dengan jalan:
ü Mengurangi control guru/dosen yang kaku dan tradisional.
ü Memberikan kesempatan bagi
peserta didik/mahasiswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya.
3 ) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap
pengajaran dengan jalan
ü Perencanaan program pendidikan yang lebih sistematis
ü Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penilitian
4) Lebih memantapkan pengajaran dengan jalan
ü Meningkatkan kemampuan
manusia dengan berbagai media komunikasi
ü Penyajian informasi dan data lebih konkrit
5) Memungkinkan
belajar secara seketika karena dapat
ü Mengurangi jurang pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal dan
abstrak dengan realitas yang sifatnya
konkrit
ü Memungkinkan penyajian
pendidikan yang lebih luas terutaa dengan adanya media masa
b. Pemanfaatan Sumber Belajar
Ø Dalam pemanfaatan sumber
belajar ada beberapa langkah yang
perlu dilakukan
Ø Identifikasi kebutuhan
sumber daya
Ø Mengidentifikasi potensi
sumber belajar yang ada dan dianfaatkan untuk pembelajaran
Ø Pengelompokan sumber belajar dalam kelompok
Ø Mencari dan menganalisis
relevansi antara kelompok sumber belajar dengan mata pelajaran yang diampu guru
Ø Menentukan materi dan kompetensi untuk pembelajaran
Ø Pemanfaatan sumber-sumber belajar
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan.
1. Penegertian alat adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk mencapai
suatu maksud. Sedangakan media mendefinisikan segala bentuk alat fisik yang
dapat menyajikan pesan yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.
2. Alat/media pendidikan dibagi menjadi
dua bagian yaitu alat pendidikan yang bersifat benda (materil): a) bahan bacaan
b) alat pandang dengar c ) contoh
kelakuan d ) media pendidikan yang bersumber dari masyarakat dan alam sekitar dan
alat pendidikan yang bukan benda (non materil): a. keteladanan, b.
perintah/larangan, c. ganjaran.
3. Sumber belajar alat/media
terbagi menjadi dua sumber yaitu: a. sumber pokok: Al-Qur’an dan Al Hadits. b.
suber tambahan: manusia sumber, bahan pengajaran, situasi belajar, mass media,
alat dan perlengkapan belajar, aktivitas (teknik), alam lingkungan,
perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Daradjat
Zakiah, dkk, Dr .2004.Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam.Jakarta:Bumi
Aksara
Munadi,
yudhi. 2013.Media Pembelajaran.Jakarta:GP Press Group
Ramayulis.2008.Ilmu
Pendidikan Islam.Jakarta: Kalam Mulia
http://alatdanmetodependidikanislam.blogspot.com/(diakses 27 Maret
2014)
http://lianasariputri.wordpress.com/2013/06/05/media-pengajaran-dalam-pendidikan-islam/(diakses 25 Maret 2014)
(diakses 27 Maret 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar