Pages

Jumat, 04 April 2014

Mengenal Tempremen Manusia

Mengenal Temperamen Manusia



Setiap manusia itu unik, dan keunikan itu sedikit banyak dipengaruhi oleh jenis temperamen yang dimilikinya. Apakah yang dimaksud dengan temperamen? Apa saja jenis temperamen? Bagaimana karakter dan pengaruh dari masing-masing temperamen? Bagaimanakah jika temperamen berkombinasi? Tulisan ini saya dapatkan dari berbagai sumber website dan blog yang pernah saya baca. Kenalilah temperamen apa yang kita miliki sehingga dapat membantu dalam berhubungan dengan lingkungan, bersosialisasi maupun mengambil keputusan. Semoga bermanfaat.

Apakah yang dimaksud dengan temperamen?
Temperamen adalah gabungan dari sifat/karakteristik dalam diri seseorang yang cenderung menentukan cara ia berpikir, bertindak, dan merasa. Temperamen kita merupakan bawaan sejak lahir. Peneliti seperti William H.Sheldon (1898-1977) menemukan adanya kaitan erat antara karakteristik fisik seseorang dengan temperamennya. Sadar atau tidak, temperamen berpengaruh kuat dalam tingkah laku kita sehari-hari. Dengan mengenali temperamen seseorang, kita dapat menduga bagaimana reaksinya bila dihadapkan pada situasi tertentu, mengapa ia bertindak seperti itu, tipe pekerjaan bahkan tipe kekasih macam apakah yang cocok baginya. Pada dasarnya, temperamen manusia dapat digolongkan menjadi 4 golongan dasar:


1. Sanguinis

Memiliki pribadi yang hangat, bersemangat dan menikmati hidup. Sifat cerianya membuat ia mudah menularkan semangat kepada orang lain lewat kata-katanya yang riang. Ia tidak pernah kekurangan sahabat, karena mampu merasakan suka dan duka orang yang ditemuinya. Ia ramah dan suka berbicara. Petrus diduga ber-temparemen sangunis. Ia lebih banyak bicara ketimbang para murid lainnya dan mampu mencipta kan suasana,namun tidak disiplin, labil, dan egosentris.

2. Kholeris
Seorang kholeris cenderung aktif, berkemauan keras, dan mandiri. Ia bisa bersikap tegas dan mudah mengambil keputusan bagi diri sendiri atau orang lain. Ia mempe ngaruhi orang lewat ide-ide, rancangan, visi, dan ambisinya. Ia tidak mau terlibat dalam kegiatan yang tidak punya tujuan. Itu sebabnya ia dapat sukses memimpin proyek-proyek besar. Namun ia lemah dalam hal emosi. Tidak mudah bersimpati kepada orang lain. Kurang peka. Cenderung mendominasi dan memakai orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri.

3. Melankolis
Orang melankolis sangat sensitif dan perfeksionis. Ia suka merenung, menganalisa, dan dikuasai oleh perasaannya sendiri. Ia biasanya menyukai seni dan berbakat seni. Ia tidak bisa bersahabat dengan semua orang, tetapi sanggup menjadi sahabat setia untuk beberapa orang yang disukainya. Ia rela menderita dan memilih pekerjaan yang menuntut pengorbanan pribadi yang besar. Ia lebih pemurung dan suka menarik diri dari orang lain, kecuali pada saat suasana hatinya sedang meninggi.

4. Phlegmatis
Seorang phlegmatis hampir tidak pernah marah. Nampaknya ia tenang dan menyenangkan untuk diajak berteman. Ia punya pandangan optimis tentang hidup. Ia menghindari kekerasan dan bisa menjadi pendamai. Namun ía cenderung pendiam, malu-malu, dan dingin. Ia tampak tidak begitu bergairah dalam hidup. Lebih suka menjadi penonton ketimbang terlibat.

Dunia kita lebih hidup dengan kehadiran orang sanguin. Jika temperamen koleris dan sanguinis adalah jenis temperamen terbuka (extrovert) maka tempramen phlegmatis dan melankolis dikategorikan sebagai temperamen tertutup (introvert). Seorang melankolis lebih suka menyendiri dan menghabiskan waktu berjam-jam di kamar. Ia seorang yang sangat dipengaruhi oleh emosi. Seorang phlegmatis adalah orang yang cinta kedamaian jarang kita mendengar konflik ditimbulkan oleh orang plegmatik justru kebanyakan konflik ditengahi oleh phlegmatis. Seorang phlegmatis juga seorang yang cuek meskipun hatinya sebenarnya peduli terhadap orang lain. Tetapi faktor cueknya itu seringkali membuat ia dianggap sebagai pribadi yang tidak peduli.
Temperamen manusia seringkali tidak berdiri sendiri tetapi merupakan kombinasi diantara ke empat temperamen dasar. Seseorang tidak mungkin seorang koleris murni, terkadang dipengaruhi juga oleh sifat melankolis sehingga temperamennya menjadi koleris-melankolis. Di sisi lain seorang phlegmatis seringkali mempunyai sifat melankolis sehingga digolongkan sebagai phlegmatis-melankolis.
Sutanto Windura dalam bukunya yang berjudul Panduan Manajemen Otak Untuk Kepastian Sukses menggambarkan kombinasi kepribadian yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:


Tipe Koleris-Melankolis

Mereka yang mempunyai kombinasi koleris-melankolis adalah orang yang teliti, cermat, analitis, cepat dan berani. Tipe ini mampu melakukan analisis secara mendalam (sifat melankolis) namun sangat cepat (sifat koleris) sehingga hasil pekerjaannya jauh lebih produktif daripada tipe melankolis murni, lebih cermat serta lebih memperhatikan detail dibandingkan dengan tipe koleris murni. Sifat melankolis yang terlalu kritis, perfeksionis dan lambat dalam bertindak diimbangi dengan optimisme dan sifat praktis seorang koleris. Dengan demikian, orang dengan tipe ini mampu bertindak cepat dan hati-hati serta luar biasa produktif.
Sifat pragmatis dari koleris yang tidak terlalu mempedulikan cara mencapai tujuan akan disempurnakan oleh sifat melankolis yang menghargai kualitas hasil pekerjaan dan kebenaran cara mencapainya.
Seseorang yang mempunyai tipe koleris-melankolis biasanya optimis mencapai tujuan, keras kepala, dan mudah marah. Kemampuan seorang koleris yang dapat mengambil keputusan secara cepat dan selalu berpikir bahwa dia selalu benar seperti halnya seorang melankolis murni akan menyebabkan orang ini cenderung ororiter, sombong, dan tidak merasa membutuhkan orang lain. Inilah kelemahan tipe koleris-melankolis ini.
(Sutanto Windura, hal 151)

Tipe Koleris-Sanguinis
Kombinasi tipe koleris dan sanguinis akan memunculkan sifat-sifat kepribadian ekstrover, yang cenderung menampilkan diri apa adanya tanpa ada yang ditutup-tutupi. Hal ini berbeda dengan tipe koleris murni yang kadang-kadang bisa menyembunyikan penampilan ekstrovertnya di balik kuatnya keinginan untuk mencapai tujuan. Orang dengan tipe kombinasi kepribadian ini mempunyai antusiasme dan optimisme yang tinggi dalam bekerja dan tidak terlalu otorirer seperti halnya tipe koleris murni arau tipe kombinasi koleris-melankolis. Selain itu, mereka mampu menggunakan keunggulannya dalam bersosialisasi dengan orang lain untuk memotivasi dan memengaruhi mereka agar sejalan dengan tujuannya.
Orang ini mempunyai energi yang sangat besar untuk memulai kerjaan baru, serta dapat menindaklanjutinya secara konsisten dan seperti bawaan sifat kolerisnya. Dia juga mampu menggunakan kekuatannya untuk mengajak orang lain bekerja sama dengannya serta menyelesaikan konflik yang ada di antara mereka. Selain itu, orang ini punya jiwa kepemimpinan yang simpatik dan mampu berdebat dan bernegosiasi dengan baik serta—yang lebih penting lagi—mampu meyakinkan orang lain bahwa dia benar.
Kelemahan tipe ini adalah mudah marah dan suka memaksakan kehendak kepada orang lain. Kemampuan melihat kebenaran dan objektivitas suatu masalah atau perangai orang lain di sekitarnya tidak sebesar tipe melankolis atau kombinasi koleris-melankolis sehingga keputusan yang diambilnya masih dipengaruhi unsur subjektivitas. Si koleris-sanguinis ini mudah marah, namun juga cepat memaafkan dan melupakannya. Jika dikritik orang lain, dia cenderung akan berdalih dan tetap tidak mau mengakuinya.
(Sutanto Windura, hal 151-152)

Tipe Sanguinis-Koleris
Tipe kombinasi sanguinis-koleris adalah tipe orang yang paling terbuka dibandingkan kombinasi kepribadian lain. Dengan sifat dominan kepribadiannya yang terbuka, optimis, dan menyukai kenikmatan, orang dengan tipe ini mampu menjadi pemimpin hebat tanpa mengorbankan aspek produktifitasnya. Tipe kombinasi ini merupakan pribadi yang mempesona, kreatif, dan berani mengambil keputusan.
Orang tipe ini sangat mudah menjalin relasi dengan orang lain dan pandai mengambil manfaat dari hubungan baik tersebut. Orang ini kadang-kadang dipandang rendah atau underdog oleh orang lain karena mungkin banyak bicara dan melontarkan humor serta terlalu mudah bergaul dengan orang lain. Namun, di balik anggapan itulah sifat bawaan tipe koleris yang ada padanya justru menjadi dominan dan dia leluasa membalikkan keadaan untuk mencapai tujuan. Orang yang punya banyak ide kreatif ini juga punya energi besar untuk mewujudkan tujuan tersebut dibandingkan dengan orang tipe sanguinis murni.
Tidak adanya sisi intelektual dan hasrat bertindak dengan cara yang benar merupakan kelemahan tipe kombinasi ini. Sifat humoris sanguinisnya dapat melukai perasaan orang lain jika dikombinasi dengan sifat kolerisnya yang suka memandang rendah orang lain. Sifat tidak suka hal-hal detail membuatnya mudah tertekan karena selalu kekurangan waktu dan tugas yang semakin menumpuk dari waktu ke waktu.
Kombinasi tipe koleris dan sanguinis akan memunculkan sifat-sifat kepribadian terbuka, yang cenderung menampilkan diri apa adanya tanpa ada yang ditutup-tutupi. Hal ini berbeda dengan tipe koleris murni yang kadang-kadang bisa menyembunyikan penampilan terbukanya di balik kuatnya keinginan untuk mencapai tujuan. Orang dengan tipe kombinasi kepribadian ini mempunyai antusiasme dan optimisme yang tinggi dalam bekerja dan tidak terlalu otoriter seperti halnya tipe koleris murni atau tipe kombinasi koleris-melankolis. Disamping itu, mereka mampu menggunakan keunggulannya dalam sosialisasi dengan orang lain untuk memotivasi dan mempengaruhi orang agar sejalan dengan tujuannya.

Orang ini mempunyai energi yang sangat besar untuk memulai pekerjaan baru, serta dapat menindaklanjutinya secara konsisten dan cepat seperti bawaan sifat kolerisnya. Dia juga mampu menggunakan kekuatannya untuk mengajak orang lain bekerja sama dengannya serta menyelesaikan konflik yang ada di antara mereka. Selain itu, orang ini punya jiwa kepemimpinan yang simpatik dan mampu berdebat dan bernegosiasi dengan baik serta—yang lebih penting lagi—mampu meyakinkan orang lain bahwa dia benar.

Kelemahan tipe ini adalah mudah marah dan suka memaksakan kehendak kepada orang lain. Kemampuan melihat kebenaran dan objektifitas suatu masalah atau perangai orang lain di sekitarnya tidak sebesar tipe melankolis atau kombinasi koleris-melankolis sehingga keputusan yang diambilnya masih dipengaruhi unsur subjektifitas. Si koleris-sanguinis ini mudah marah, namun juga cepat memaafkan dan melupakannya. Jika dikritik orang lain, dia cenderung akan berdalih dan tetap tidak mau mengakuinya. Sifat negatif lainnya adalah kurangnya ketelitian dalam bekerja yang diakibatkan kombinasi dua tipe yang memang tidak suka terhadap hal-hal kecil dan detail.
(Sutanto Windura, hal 152-153)

Tipe Sanguinis-Phlegmatis
Orang bertipe sanguinis-phlegmatis biasanya terbuka, optimis, mampu menjalin hubungan baik dengan orang lain, dan disukai. Sisi sanguinis membuat dia kreatif, antusias, ramah, dan dapat menginspirasi orang lain. Sementara itu, sisi phlegmatisnya membuat dia berhati-hati dan sensitif terhadap perasaan orang lain. Dia menghendaki hubungan harmonis dengan orang lain dan berniat menjaga hubungan itu sebaik mungkin.
Orang tipe ini cenderung melihat ke dalam dirinya jika mengalami kejadian yang berpotensi mengganggu hubungannya dengan orang lain. Misalnya, jika seorang atasan berkata, "Kita ternyata tidak dapat mencapai target penjualan bulan ini." Bawahan yang bertipe sanguinis-phlegmatis akan berpikir, "Apakah dia marah kepada saya, ya?" Jadi, orang tipe ini mempunyai perasaan yang dua kali lebih peka dibandingkan tipe lain, dan sangat mengutamakan keharmonisan hubungan dengan orang lain. Dengan demikian, tipe ini adalah teman yang paling menyenangkan dibandingkan tipe lain atau tipe kombinasi lain karena dia mudah bergaul, kreatif, mudah diajak bersenang-senang, penuh perhatian, dan suka membantu rekan-rekannya secara spontan.

Kelemahannya adalah kurang berani mengambil keputusan, kurang terorganisasi, dan suka menunda pekerjaan. Jika belum menguasai pekerjaannya, mereka cenderung banyak omong bukannya berusaha menguasai detail pekerjaan itu. Jika akan mengambil keputusan, mereka cenderung bertanya dan meminta nasihat orang lain. Kadang-kadang mereka juga mengabaikan pandangan objektifnya sendiri karena terdorong oleh hasrat kepribadiannya yang ingin berkomunikasi dengan orang lain dan berusaha memuaskan semua pihak, termasuk menuruti saran-saran yang mungkin dalam hati kecilnya sendiri tidak disetujuinya. Akhirnya, masukan-masukan orang lain kadang-kadang justru semakin membingungkannya dalam mengambil keputusan. Kekuatannya untuk mengajak orang lain bekerja sama dengannya serta menyelesaikan konflik yang ada di antara mereka. Selain itu, orang ini punya jiwa kepemimpinan yang simpatik dan mampu berdebat dan bernegosiasi dengan baik serta—yang lebih penting lagi—mampu meyakinkan orang lain bahwa dia benar.

Sesuai sifatnya, orang tipe sanguinis-phlegmatis sangat boros uang, terutama untuk keperluan belanja, bersosialisasi dengan teman-temannya di cafe, dan sebagainya karena dia punya hasrat besar untuk bersosialisasi dan menyenangkan pihak lain. Jika sadar bahwa keuangannya memburuk dan peker jaannya banyak yang tertunda, yang dilakukannya hanya mengeluh dan menyalahkan keadaan, atau ... berbelanja lagi!
(Sutanto Windura, hal 153-154)

Tipe Melankolis-Koleris
Tipe melankolis-koleris tergambar pada pemimpin yang menyelesaikan banyak pekerjaan dengan kualitas di atas rata-rata. Namun, ada perbedaan dorongan untuk menyelesaikan pekerjaan antara tipe ini dan tipe koleris-melankolis -- di mana sifat koleris paling dominan dan melankolis adalah dominan kedua. Tipe koleris-melankolis terdorong menyelesaikan pekerjaan karena tantangan, kesempatan, dan tujuan yang ingin diraih, sedangkan tipe melankolis-koleris terdorong karena "keharusan" atau tugas dan kewajiban menyelesaikan pekerjaan.

Sisi melankolis yang ideal dan berorientasi pada kebenaran menyebabkan orang tipe ini sangat baik bekerja pada bidang organisasi sosial dan kemanusiaan, sedangkan tipe koleris-melankolis lebih cocok di bidang bisnis yang profit-oriented karena "sikut-menyikut" dalam bisnis akan dilakukannya dengan senang hati. Sifatnya yang pragmatis dari sisi koleris lebih dominan dan dia berhasrat menang dan menjadi nomor satu di mana saja berada.

Tipe kombinasi melankolis-koleris juga punya bekal mengorganisasi dengan baik seperti halnya tipe melankolis dominan lainnya. Kelemahan lainnya adalah dari sisi melankolis suka menyalahkan diri sendiri dan orang lain serta tidak fleksibel saat berhubungan dengan orang lain. Jika sudah demikian, sisi negatif kolerisnya akan lebih menguatkan sisi melankolisnya, yaitu dengan cara memperketat kontrol terhadap orang yang dipimpinnya dan, jika perlu, menyingkirkan orang-orang yang dianggapnya dapat menghalangi tujuan.

Tipe melankolis-koleris juga lebih tertutup daripada tipe koleris-melankolis. Si Melankolis-Koleris ini juga sangat task-oriented (berorientasi pada tugas). Hasratnya untuk bekerja secara sempurna.
(Sutanto Windura, hal 154-155)

Tipe Melankolis-Phlegmatis
Tipe ini merupakan kombinasi dua tipe yang sifatnya tertutup. Dari sisi penampilan, orang ini sangat pendiam. Mereka juga jarang mau memulai pembicaraan dengan orang lain dan lebih memilih menjadi pendengar. Tipe ini sangat tertutup dan kadang-kadang terlihat lebih asyik menyendiri. Mereka juga sangat menghargai pertemanan dan persahabatan, tapi lebih menyukai belajar dan membaca sendiri selama berjam-jam daripada bersosialisasi dengan teman-temannya.

Si Melankolis-Phlegmatis ini sangat hebat dalam perencanaan jangka panjang, mengorganisasi, dan sangat memerhatikan hal-hal detail. Tipe ini biasanya percaya bahwa sukses harus dicapai dengan cara yang benar dan ideal, misalnya dengan menempuh pendidikan setinggi-tingginya, termasuk mengambil magister atau doktoral. Sisi phlegmatisnya cenderung menghindari konfrontasi berlebihan walaupun tetap harus mempertahankan kebenaran. Sifatnya pasif. Contohnya, walaupun mempunyai beberapa teman sejati, mereka jarang sekali berinisiatif untuk lebih dahulu menghubungi mereka. Tipe orang ini justru merasa tertekan atau tidak nyaman berada dalam keramaian dan bersosialisasi dengan banyak orang.

Mereka cenderung menolak atau berkata "tidak" saat menerima permohonan dari orang lain. Orang yang tidak tahu sifatnya mungkin akan menganggap mereka sombong atau lebih mementingkan diri sendiri. Kenyataannya, mereka terlalu bethati-hati, penuh pertimbangan, dan benaknya banyak dimasuki pikiran-pikiran negatif tentang permohonan tersebut. Kecenderungan sisi melankolisnya yang suka memikirkan segala sesuatu secara mendalam digabungkan dengan sisi phlegmatis yang peka terhadap hubungan dengan orang lain sering menyebabkan orang tipe ini merasakan luka hati dan kekecewaan mendalam sampai depresi jika dikecewakan orang-orang terdekatnya.
(Sutanto Windura, hal 155)


Tipe Phlegmatis-Sanguinis

Dalam tipe kombinasi kepribadian ini, sisi phlegmatis tetap dominan daripada sisi sanguinisnya. Orang ini ramah, mudah dan mampu bekerja sama dengan hampir semua orang. Dia mengutamakan keharmonisan hubungan dan menghindari konflik dengan orang lain. Walaupun mudah akrab dengan dengan orang lain, bukan berarti orang ini aktif dan berinisatif menjalin hubungan orang lain. Mereka tidak mengekspresikan kebutuhannya secara terbuka untuk bersosialisasi dengan orang lain seperti halnya orang tipe sanguinis murni. Namun, begitu orang ini mulai menjalin hubungan dengan orang lain, sisi sanguinisnya akan mengambil alih dan dia mudah akrab dan terbuka dengan orang tersebut.
Tipe ini sangat ingin menyenangkan orang lain, dan dia punya kemampuan untuk itu karena dia ramah dan punya selera humor yang bagus. Orang ini akan kecewa jika sering dikritik dan dicap negatif oleh orang lain. Jika demikian, yang dilakukannya bukanlah membalas perlakuan orang tersebut, namun menggandakan daya upayanya untuk menyenangkan orang tersebut agar opini mereka terhadapnya berubah.
Si Phlegmatis-Sanguinis ini menyukai kegiatan yang melibatkan banyak orang atau keramaian. Namun, yang dia sukai bukanlah terlibat di dalamnya, tapi hanya menjadi penonton atau pengamat, seperti menonton film, konser musik, dan sebagainya. Dia lebih suka berada dalam sebuah kelompok kecil daripada keramaian besar seperti yang disukai tipe sanguinis murni yang berpendapat "semakin ramai, semakin meriah, dan semakin baik".
Tipe ini cenderung mengorbankan kesenangannya sendiri derni menyenangkan orang lain atau menjaga keharmonisan hubungannya dengan orang lain. Jika sudah tidak bisa mengorbankan diri lebih banyak lagi, atau tertekan, yang dilakukannya adalah menyendiri, misalnya menonton televisi, bermain game komputer, makan, atau tidur, daripada mengungkapkan secara negatif perasaannya.
Salah satu kelemahan mendasar tipe phlegmatis-sanguinis adalah dalam hal produktivitas kerja. Orang ini cenderung puas jika sudah mencapai prestasi kerja yang sebenarnya jauh di bawah kemampuannya. Pencapaian seperti ini bisa jadi karena kurangnya perencanaan (ingat, tipe sanguinis tidak suka perencanaan jangka panjang) atau mungkin mereka menganggap tantangan yang lebih besar akan merepotkan di kemudian hari. Tipe phlegmatis-sanguinis ini akan tergoda untuk berhenti bekerja apabila hasil akhir pekerjaan tersebut diperkirakan tidak sebanding dengan tenaga yang bakal dikeluarkannya.
(Sutanto Windura, hal 156-157)


Tipe Phlegmatis-Melankolis

Seperti halnya tipe melankolis-phlegmatis, tipe phlegmatis-melankolis juga pribadi tertutup. Artinya, emosi, kegelisahan, dan kegembiraannya tidak diungkapkan secara jelas dan terbuka kepada orang lain. Namun, sifat tertutupnya tidak sekuat tipe kombinasi yang disebutkan pertama.

Orang ini ramah, berpembawaan tenang, dan sangat menghargai hubungan harmonis dengan orang lain. Namun, ada satu hal penting yang perlu diingat. Saat menjalin hubungan dengan orang tipe phlegmatis-melankolis, pertama kali Anda akan sangat terkesan dengan keramahan dan kepribadiannya yang menyenangkan. Namun, berhati-hatilah karena belum tentu apa yang Anda rasakan sesuai dengan suasana hati atau penilaiannya terhadap Anda. Sesuai sifat melankolis yang ada dalam dirinya, orang ini sangat sensitif dan cenderung menilai Anda secara negatif. Namun, sisi phlegmatis tipe kombinasi ini akan lebih "melunakkan" sisi melankolisnya.

Orang tipe ini harus selalu menjaga dan mempertahankan energi, antusiasme, dan motivasi kerjanya sepanjang pekerjaan itu masih dilakukannya sebab mereka mudah terdemotivasi di tengah jalan. Buku-buku motivasi, olahraga, dan kegiatan spiritual akan membantu mereka. Sisi melankolis yang cenderung melihat hal-hal kecil dan detail tidak boleh menghalangi atau menjebak orang ini dalam meraih kesuksesan. Caranya adalah dengan tetap fokus pada tujuan yang lebih besar daripada pekerjaan itu sendiri.

Si Phlegmatis-Melankolis cenderung sulit menentukan prioritas pekerjaan. Sisi phlegmatis akan menyebabkan mereka sulit menolak atau berkata "tidak" atas permintaan orang lain, walaupun dia sendiri sebenarnya tidak ingin melakukan itu. Itulah sebabnya orang ini sulit bersantai dan pekerjaannya tidak terorganisasi dengan baik.
(Sutanto Windura, hal 157)

Alat dan Media pendidikan islam



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Tujuan pendidikan Islam seiring dengan tujuan Allah menciptalkan manusia, yakni untuk  mengabdi kepada-Nya. Pengabdian pada Allah sebagai realisasi dari keimanan yang diwujudkan dalam amaliah untuk mencapai derajat orang yang taqwa disisinya. Kemudian Allah menciptakan manusia sebagai khalifah untuk melaksanakan tugasnya. Khalifah dituntut menjadikan sifat-sifat Allah bagian dari karakteristik keperibadiannya untuk mendukung terwujudnya kemakmuran. Pengabdian dan ketaqwaan kepada Allah merupakan jembatan untuk mencapai kebahagian hidup didunia dan akhirat.
Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif itu, alat/media dan materi pendidikan atau pengajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Sebab alat/media dan materi merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indra pendengaran dan pengelihatan. Adanya alat/media dan materi bahkan dapat mempercepat proses pembelajaran murid karena dapat membuat murid lebih cepat menanggapi pelajaran. Dengan adanya alat/media maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai alat/media pengajaran. Dengan tersedianya alat/media pembelajaran, guru dapat menciptakan berbagai situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional diantara murid-muridnya dalam memahami sebuah materi.
Bahkan alat/media pengajaran dalam meningkatkan pemahaman materi ini selanjutnya membantu guru-guru membawa dunia kedalam kelas. Dengan demikian ide y;ang abstrak dan samara-samar sifatnya menjadi konkret dan mudah dimengerti murid.
1.2 Rumusan Masalah.
1. Apa pengertian alat/media pendidikan islam?
2. Apa saja jenis-jenis alat/media pendidikan islam?
3. Apa saja sumber belajar alat/media pendidikan islam?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui maksud dan pengetian  alat/media pendidikan islam.
 2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari alat/media pendidikan islam?
3. Untuk mengetahui dari mana sumber yang didapat alat/media pendidikan islam?


















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat / Media Pendididkan Islam
Dengan singkat media sering kali disebut alat pengajaran, dan akhirnya media atau alat-alat yang di pakai untuk memperoleh  gambaran tentang taraf  pencapaian tujuan pendidikan. Dari beberapa literatur tidak terdapat perbedaan pengertian alat dan media pendidikan, Zakiyah Daradjat menyebutkan alat pendidikan sama dengan media pendidikan, sarana pendidikan. Sedangkan dalam kepustakaan asing, sementara ahli istilah audio visual aids (AVA) teaching material, instructional material.
Term alat berarti barang sesuatu yang di pakai untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan media berasal dari bahasa latin dan bentuk jama dari medium, secara harfiah berarti pelantara  atau pengantar dalam hal media banyak terdapat batasan rumusan para ahli. Seperti yang di kemukakan oleh Gegne media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk  belajar. Senada dengan pendapat Gegne adalah pendapat briggs yang mendefinisikan segala bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dari dua definisi ini tampak dua pengertian media mengacu pada penggunaan alat yang berupa benda untuk membantu proses penyampaian pesan.
NEA (educations association) mendefenisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempengaruhi efektifitas program instructional.
Lebih jauh Vermous, sebagaimana dipopulerkan oleh Zakiyah Daradjat  menyebutkan bahwa media pendidikan adalah sumber belajar dan dapat juga diartikan sebagai manusia dan benda atau peristiwa yang membuat kondisi siswa mungkin memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Nampaknya di beberapa literatur antara alat dan media pendidikan tidak dibedakan secara jelas. Pada umumnya banyak yang mengindikasikan bahwa antara alat dan media itu tidak bisa di pisahkan dan di bedakan secara hitam putih, bahkan cenderung menyamakan dua trem itu. Over lapping mungkin saja terjadi karena perbedaan dalam sudut pandang penggunaannya. Penulis cenderung tidak membendakan antara alat dan media.
2.2  Jenis Alat/Media Pendidikan Islam
Dalam menyampaikan pembelajaran, bermacam-macam alat telah diciptakan untuk mempermudah murid memahaminya. Revolusi industri sebagai akibat kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sejak abad ke-19 turut mempengaruhi pendidikan.
Alat pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan. Dengan memahami Al-Qur’an sebagai kitab yang dibaca, berisikan simpul-simpul dan ketentuan pokok yang mengatur tata kehidupan manusia. Al-Qur’an sebagai sumber ilmu pengetahuan telah melahirkan berbagai disiplin ilmu, yang dilengkapi produk pikir karya ilmiah para ahli. Para ahli telah mengklasifikasikan alat/media pendidikan kepada dua bagian yaitu alat pendidikan yang bersifat benda (materil) dan pendidikan yang bukan benda (non materil).
1)                  Alat Pendidikan yang Bersifat Benda.
Menurut Zakiyah Darajat, alat pendidikan yang berupa benda adalah :
Ø    Bentuk bahan bacaan atau cetakan
§     Media tulis : al-Quran, Hadits, Tauhid, Fiqh, Sejarah.
§     Buku teks pelajaran agama baik  untuk siswa maupun  untuk guru, baik secara keseluruhan atau dianggap sebagai bidang studi maupun yang terdiri dari beberapa bidang studi (madrasah).
§     Buku bacaan pelengkap buku teks sebagai bahan bacaan untuk memperluas dan memperdalam pelajaran agama Bahan bacaan yang bersifat umum antara lain koran, majalah dll.
Ø    Alal-alat pandang dengar
Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata . mendengarkan sesungguhnya suatu proses rumit yang melibatkan 4 unsur yaitu mendengar, memperhatikan, memahami dan mengingat. Jadi definisi mendengarkan adalah proses selektif untuk memperhatikan, mendengar, memahami dan mengingat simbol-simbol pendengaran.
Jenis-jenis media audio Antara lain: radio, laboratorium bahasa, compact disc, cassettle tapes dll.
Kelebihan media audio
1. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan menjangkau sasaran  yang luas
2. Mampu mengembangkan daya imajinasi pendengar
3. Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi dan arti dari kata /   bunyi itu
4. Sangat tepat/cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa, laboratium bahasa tidak lepas dari media ini terutama untuk melatih listening
5. Mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui music latar (back sound) dan efek suara (sound effect)
6. Dapat menyajikan program pendalaman materi yang dibawakan oleh guru-guru atau orang-orang yang memiliki mutu yang baik dilihat dari segi ilmiah karena selalu dilengkapi hasil-hasil observasi dan penelitian
7. Dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang sulit dikerjakan oleh guru, yakni menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar kedalam kelas sehingga media  audio memungkinkan untuk menghadirkan ha-hal yang aktual, dengan demikian dapat memberikan suasana kesegaraan sebagian topic yang dibahas.
Media audio pun mempunyai kekurangan. kekurangan media audio yang mencolok adalah sifat komunikasinya hanya satu arah.
Media visual  adalah media yang melibatkan indera penglihatan.
Jenis –jenis media visual antara lain : gambar, grafik, diagram, bagan, peta dll.
Kelebihan media visual :
1.      Lebih menarik karena ada gambar, sehingga memberikan pengalaman nyata untuk    siswa.
2.      Lebih mudah mengingat dengan visual peta konsep, maid mapping dan singkatan.
3.     Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan siswa.
4.    Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi     materi pelajaran dengan dunia nyata.
Kekurangan media visual :
1.     Akan terjadi kesulitan jika siswa mengalami masalah pada indra penglihatannya.
2.     Siswa tidak akan memahami gambar jika gambar tidak jelas atau tidak sama dengan bentuk nyatanya.
3.     Tidak dapat melayani siswa dengan gaya belajar auditif dan kinestetik.
4.     Membutuhkan waktu yang lama untuk membuat gambar dan ketrampilan khusus     menyajikan gambar sesuai wujud aslinya.
Media audio visual : media yang melibatkan antara pendengaran dan penglihatan. Media audio visual ini dapat dibagi menjadi 2 jenis.jenis pertama dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit ,dinamakan audio visual murni seperti film gerak bersuara,televise dan video. Jenis kedua audio visual tidak murni contohnya slide, OHP,dll
Kelebihan
1.  Lebih efektif dalam menerima pembelajaran karena dapat melayani gaya bahasa siswa  auditif    maupun visual
2.  Dapat memberikan pengalaman nyata lebih dari yang disampaikan media audio maupun visual.
3. Siswa akan lebih cepat mengerti karena mendengarkan disertai melihat langsung, sehingga    tidak hanya membayangkan.
4.  Lebih menarik dan menyenangkan menggunakan media audio visual.

Kekurangan
1.    Pembuatan media audio visual memerlukan waktu yang lama, karena memadukan 2 elemen yakni audio dan visual.
2.   Membutuhkan ketrampilan dan ketelitian dalam pembuatannya
3.   Biaya yang digunakan dalam pembuatan media audio visual cukup mahal.
4.  Jika tidak terdapat piranti pembuatannya akan sulit untuk membuatnya(terbentur alat pembuatannya).
Media Multimedia : media yang melibatkan berbagai indera dalam proses pembelajaran.Termasuk media ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui computer dan internet,bisa juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat. Termasuk dalam pengalaman berbuat adalah lingkungan nyata dan karyawisata,sedangkan termasuk dalam pengalaman terlibat adalah permainan dan simulasi,bermain peran dan forum teater.
Kelebihan
1.   Siswa seakan- akan melihat benda yang nyata dengan media 3D.
2.   Menimbulkan ketertarikan siswa untuk berfikir dan menyelidikinya.
3.   Pembelajaran akan berjalan dengan lebih sempurna karena murid dapat belajar langsung dengan menggunakan bahan-bahan replika atau mirip dengan aslinya.
4.   Murid dapat memahami tentang sifat, bentuk serta pergerakan sesuatu benda itu dengan lebih baik
5.   Memberi pengalaman tentang keadaan sebenarnya sesuai bahan atau benda itu.
6.   Menggalakkan murid membuat kajian lebih lanjut mengenai pembelajaran melalui media 3D
7.   Memberi lebih banyak peluang kepada murid berinteraksi diantara satu sama lain.

Kekurangan
1.    Biaya pembuatannya mahal dan membutuhkan banyak waktu.
2.    Membutuhkan ketrampilan dalam pembuatannya.
3.    Siswa tidak akan memahami jika bentuk media 3D tidak sama dengan benda nyatanya.
4.    Terbentur alat untuk membuat media 3D(sulit mencari atau pembuatannya).
Ø  contoh-contoh kelakuan
meliputi semua kelakuan guru yang dipertunjukan untuk menjelaskan sesuatu ketika mengajar seperti mimic,berbagai gerakan badan dan dramatisasi,baik tingkah perbuatan maupun suara , yang memungkinkan siswa untuk meniru atau meneladani perbuatan atau gerakan-gerakan tersebut.
Ø  media pendidikan yang bersumber dari masyarakat dan alam sekitar
        1) Dari peninggalan dan pengalaman kegiatan masyarakat
Hal itu diperoleh misalnya:
·         Berbagai objek / tempat peninggalan sejarah ,seperti makam para wali, bekas-bekas kerajaan islam dan meseum
·         Berbagai dokumentasi sejarah perkembangan keagamaan yang terdapat dalam arsip nasional
·         Mengikutsertakan siswa dalam berbagai kegiatan keagamaan.seperti menyelanggarakan perayaan hari-hari besar islam mengikuti musabaqoh tilawatil quran dan turut mungurus  dan menyelanggarakan amal sholeh (kematian, zakat dll)
2) Dari kenyataan alam
·      Membawa siswa ke kebun binatang untuk melihat dan mengamati berbagai kehidupan   hewan
·      Membawa siswa berkarya wisata ,berkemah, meningmati  keindahan alam bebas dan mengagumi tataan alam
·      Membawa siswa  ke planetarium untuk melihat gambaran penataan alam semesta
1)   Dari contoh kelakuan masyarakat
·      Membawa mereka berkunjung kepada tokoh – tokoh ulama terkenal sehingga  mengenal  betapa kehidupan ulama itu, berkesempatan untuk menimba ilmu dari ulama itu sekadarnya . pengalaman demikian itu perlu untuk menemukan dan meresapkan cita dan cita islam
2 )   Alat Pendidikan yang bukan Benda
Selain alat atau media berupa benda terdapat pula alat atau media yang bukan berupa benda. Di antara alat atau media pengajaran yang bukan berupa benda itu adalah:  1. Keteladanan 2. Perintah atau larangan 3. Ganjaran dan hukuman.
a)      Keteladanan
Untuk memenuhi keinginan tersebut Allah SWT mengutus Muhammad menjadi teladan bagi manusia. Kemudian kita diperintahkan untuk mengikuti Rasul, di antaranya memberikan teladan yang baik. Untuk menjadi sosok yang diteladani, Allah SWT memerintahkan kepada manusia selaku khalifah di bumi mengerjakan perintah Allah SWT dan rasul sebelum mengerjakannya kepada orang yang dipimpinnya. Termasuk dalam hal ini sosok pendidik yang dapat diteladani oleh anak didik.
Pendidik dalam konteks ilmu pendidikan islam, berfungsi sebagai warasatul al-Anbiya yang pada hakikatnya mengemban misi sebagai rahamatan lil ‘alamin, yakni suatu misi yang mengajak manusia untuk tunduk dan taat kepada hukum-hukum Allah SWT. Menurut al-Ghazali, seperti yang disitir oleh Fatihah Hasan Sulaiman, terdapat beberapa sifat penting yang harus dimiliki oleh guru sebagai orang yang diteladani, yaitu:
·         Amanah dan tekun bekerja   
·         Bersifat dan lemah lembut dan kasih sayang terhadap murid
·         Dapat memahami dan berlapang dada dalam ilmu serta orang-orang yang  mengajarkannya.
·         Tidak rakus pada materi.
·         Berpengetahuan luas.
·          Istiqomah dan memegang teguh prinsip.
Al-Ghazali juga menambahkan bahwa terdapat beberapa sifat penting yang harus terinternalisasi dalam diri murid, yaitu:
·         Rendah hati
·          Mensucikan diri dari segala keburukan
·         Taat dan istiqomah
·         Perintah dan larangan
Sebagai seorang muslim diberi oleh Allah SWT tugas dan tanggung jawab yaitu melaksanakan “amar nahyi munkar”. Amar nahyi munkar merupakan alat dalam pendidikan. Perintah adalah suatu keharusan untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Tiap-tiap perintah dan pengaturan mengandung norma-norma kesusilaan,  jadi bersifat memberi arah atau mengandung tujuan ke arah perbuatan susila.  Dalam memberikan perintah terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
·               Jangan memberikan perintah kecuali diperlukan
·                Hendaknya perintah itu dengan ketetapan hati dan niat yang baik
·               Jangan memerintahkan kedua kalinya jika perintah pertama belum dilaksanakan
·                Perintah hendaknya benar-benar dipertimbangkan akan akibatnya
·                Perintah hendaknya bersifat umum, bukan bersifat khusus
Larangan, sebenarnya sama saja dengan perintah. Kalau perintah merupakan suatu keharusan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat, maka larangan merupakan keharusan untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan. Di dalam keluarga umumnya larangan itu merupakan alat mendidik yang banyak dipakai oleh para ibu dan bapak. Namun demikian baik bagi pendidik maupun bagi orang tua, hendaknya melarang anak itu sekali saja, sebab anak yang selalu dilarang dalam segala perbuatan dan permainannya sejak kecil, akan dapat menghambat perkembangan dirinya. Oleh karena itu larangan itu seharusnya tidak terlalu sering, tetapi pada saat-saat yang diperlukan saja. Di dalam     Al-Qur’an banyak ayat yang dapat diambil sebagai dasar konsep larangan sebagai alat. Firman Allah SWT , yang artinya: “Janganlah kamu dekati kejahatan itu, baik yang terang maupun yang tersembunyi”.
Larangan mendekati perbuatan tercela berarti pula saran untuk kejahatan itu harus disingkirkan sebab dalam diri manusia ada fitrah  ingin tahu, ingin mencoba. Disinilah letak peran pendidik, untuk mengarahkan keingintahuan anak pada hal-hal yang negatif dengan jalan memberikan pengertian dan kesadaran. 
2.   Ganjaran dan Hukuman                             
Ganjaran itu ialah sesuatu yang menyenangkan yang dijadikan sebagai hadiah bagi anak yang berprestasi baik dalam belajar, dalam sikap perilaku.  Ganjaran itu dapat dilakukan oleh pendidik dengan cara bermacam-macam antara lain:
§  Guru mengangguk-anggukkan kepala tanda senang dan membiarkan suatu jawaban yang diberikan oleh seorang anak.
§   Guru memberikan kata-kata yang menggembirakan (pujian)
§   Guru memberikan benda-benda yang menyenangkan dan berguna bagi anak-anak dan sebagainya.
Hukuman Dalam islam hukuman disebut dengan iqab. Abdur Rahman An-nahlawi menyebutnya dengan “tarhib” yang berarti ancaman atau intimidasi melalui hukuman karena melakukan sesuatu yang dilarang. Sementara Amir Daien Indra Kusuma, mendefinisikan bahwa hukuman sebagai tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga menimbulkan nestapa, sehingga anak akan menjadi sadar dan berjanji tidak akan mengulanginya. Dengan demikian dipahami bahwa hukuman diberikan karena ada pelanggaran sedangkan tujuan pemberian hukuman adalah agar tidak terjadi pelanggaran secara berulang.
Di bidang pendidikan , hukuman itu dilaksanakan karena dua hal, yaitu:
§  Hukuman diadakan karena ada pelanggaran. Adanya kesalahan yang diperbuat (puniture quina peccatum est)
§      Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran (puniture nepeccatur).
Asam Hasan Fahmi menjelaskan tentang ciri-ciri hukuman dalam  perspektif pendidikan islam yakni:
Hukuman diberikan untuk memperoleh kebaikan dan pengarahan
   Memberikan kesempatan kepada anak memperbaiki kesalahannya sebelum dipukul anak yang belum berusia 10 tahun tidak boleh dipukul, kalaupun dipukul tidak boleh lebih dari tiga kali tidak membahayakan fisik .
 Pendidik harus tegas dalam melaksanakan hukuman, artinya sikap keras pendidik telah dianggap perlu maka harus dilaksanakan dari sikap lunak dan kasih sayang.
Kalau kita perhatikan uraian di atas pada ganjaran dan hukuman itu keduanya terdapat prinsip yang saling bertentangan, yaitu kalau ganjaran diberikan atas perbuatan-perbuatan atau hal-hal yang baik
Pendapat lain menyatakan, alat pendidikan yang sifatnya non fisik, yaitu :
♣     Kurikulum
Kurikulum merupakan bahan-bahan pelajaran yang harus disajikan dalam proses pendidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan. Dalam Ilmu Pendidikan kurikulum merupakan komponen yang amat penting karena juga sebagai alat pencapaian tujuan pendidikan.
♣     Metode
Metode dapat diartiakn sebagai cara mengajar untuk pencapaian tujuan. Penggunaan metode dapat memperlancar proses pendidikan sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
♣     Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu cara memberikan penilaian terhadap hasil belajar murid. Evaluasi dapat berbentuk tes dan non tes. Evaluasi tesdapat berupa : essay, tes objektif dan sebagainya. Sedangkan evaluasi non tes dapat berupa : penilaian terhadap kehadiran, pengendalian diri, nalar, dan pengalaman.
♣     Manajemen
Pengelolaan yang baik dan terarah sangat diperlukan dalam pengelola lembaga pendidikan agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Pengembangan sistem pendidikan islam membutuhkan manajemen yang baik. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, penempatan pegawai, dan pengawas yang baik akan memperkuat pendidikan islam sehingga out put yang dihasilkan akan berkualitas dan dapatmenjawab tantangan zaman.
♣     Mutu pelajaran
Peningkatan mutu pelajaran tidak terlepas daripeningkatan kualitas tenaga pengajar. Kualitas tenaga pengajar ini dapat diusahakan melalui bimbingan, penataran, penelitian, dan lain-lain
2.2 .1 Pengaruh Alat/Media dalam Pendidikan Islam
Di dalam pendidikan Islam, alat/media itu jelas diperlukan. Sebab alat pengajaran itu mempunyai peranan yang besar yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.                                                                    
Terdapat pendapat beberapa ahli pendidikan mengenai manfaat atau kegunaan dari alat/media ini dalam pendidikan atau dalam proses belajar mengajar Yusuf Hadi Miarso dkk. menyatakan bahwa alat/media itu mempunyai nilaI-nilai praktis yang berupa kemampuan antara lain :
§  Membuat konkret konsep yang abstrak,
§  Membawa obyek yang sukar didapat ke dalam lingkungan belajar siswa,
§    Menampilkan obyek yang terlalu besar,
§   Menampilkan obyek yang tak dapat diamati dengan mata telanjang,
§   Mengamati gerakan yang terlalu cepat,
§  Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar siswa,
§   Membangkitkan motivasi belajar dan
§  Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun di samping menurut kebutuhan.
Sementara itu Abu Bakar Muhammad, juga berpendapat bahwa kegunaan alat/media itu antara lain adalah:
§  Mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelas materi pelajaran yang sulit
§   Mampu mempermudah pemahaman, dan menjadikan pelajaran lebih hidup dan menarik,
§   Merangsang anak untuk bekerja dan menggerakkan naluri kecintaan menelaah (belajar) dan menimbulkan kemauan keras untuk mempelajari sesuatu
§  Membantu pembentukan kebiasaan, melahirkan pendapat, memperhatikan dan memikirkan suatu pelajaran
§  Menimbulkan kekuatan perhatian (ingatan) mempertajam, indera, melatihnya, memperhalus perasaan dan cepat belajar
 2.2.2 Fungsi media pendidikan
ü    Fungsi edukatif adalah fungsi utama dari media, artinya setiap kegiatan yang menggunakan media akan memberikan pengaruh atau nilai baik pada masyarakat luas, pendidikan bukan saja berlangsung di dalam sekolah, melainkan juga berlangsung di luar sekolah.
ü    Fungsi sosial adalah pemberian informasi yang otentik dan pengalaman dalam berbagai bidang kehidupan dan juga memberikan konsep yang sama kepada warga belajar belajar, pengaruh langsung secara sosial akan memperluas pemahaman dan pengenalan terhadap materi yang berkaitan dengan kehidupan
ü    Fungsi ekonomis, pada masyarakat maju penggunaan media dikerjakan dengan mempertimbangkan aspek efektifitas dan ekonomis dalam pembuatannya, sebagai upaya efesiensi yang tepat guna bagi setiap proses pembelajaran yang akan dilakukan.
ü    Fungsi politis, yang dimaksud dengan segi politis ialah politik pembangunan. Pembangunan meliputi pembangunan fisik material dan pembangunan mental spiritual. Suksesnya pembangunan ini bergantung pada banyak faktor, antara lain adanya partisipasi masyarakat dalam usaha pembangunan usaha itu. Ada tidaknya dan besar kecilnya partisipasi itu sangat bergantung pada tingkat pemahaman dan sikap masyarakat terhadap pembangunan tersebut.
ü    Fungsi seni dan budaya, adanya kemajuan teknologi akan mendorong dan menimbulkan ciptaan-ciptaan baru. Dampak yang jelas adalah mendorong perubahan kehidupan dihampir semua dimensi kebudayaan manusia. Perkembangan ini dengan mudah tersebar ke seluruh penjuru dunia melalui penggunaan alat-alat atau media yang modern.
2.3 Sumber Pembelajaran Pendidikan Islam
 1.  Pengertian Sumber Pembelajaran.
            Sumber pembelajaran ialah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pelajaran terdapat pada belajar seseorang.Dengan demikian sumber belajar itu merupakan bahan untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru.Sebab pada hakikatnya belajar adalah mendapat hal-hal yang baru. Adapun macam-macam sumber belajar adalah sebagai berikut:
2. Macam-macam sumber pembelajaran
a)      Sumber pokok.

            Sumber pokok pengajaran Agama Islam adalah Al-Qur’an  dan Hadits.  Pada awal pertumbuhan islam, Nabi Muhammad SAW telah menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber belajar pendidikan agama islam disamping sunnah beliau sendiri (hadits).Kedudukan Al-Qur’an sebagai sumber belajar yang paling utama dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an. Firman Allah SWT.
Artinya:
            “ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu dengan penuh berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (Q.S Shad: 29).
Rasullahlah juga menegaskan sebagai berikut:
            “kutinggalkan untuk kamu dua perkara (pustaka) tidaklah kamu akan tersesat selama-lamanya, selama kamu masih berpegang kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.(H.R Bukhari dan Muslim)
Ø .Sumber Tambahan
            Sumber belajar diatas disebut sumber belajar utama (pokok). Namun selain sumber belajar pokok diatas masih ada beberapa sumber belajar lainnya diantaranya adalah:
Manusia sumber (orang, masyarakat), Bahan pengajaran, Situasi belajar, Mass media, Alat dan perlengkapan belajar, Aktivitas (teknik), Alam lingkungan , Perpustakaan.
3.   Fungsi dan Pemanfaatan Sumber Belajar
a.    Fungsi Sumber Belajar
1)   Meningkatkan produktivitas pendidikan, dengan jalan:
ü  Mempercepat laju belajar dan membantu guru/dosen untuk menggunakan waktu secara  lebih baik.
ü   Mengurangi bahan guru/dosen dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar peserta didik/mahasiswa.
2)   Memberikan kemungkinan pendidkan yang sifatnya lebih individual dengan jalan:
ü  Mengurangi control guru/dosen yang kaku dan tradisional.
ü   Memberikan kesempatan bagi peserta didik/mahasiswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya.
3 )   Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran dengan jalan
ü  Perencanaan program pendidikan yang lebih sistematis
ü  Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penilitian
4)     Lebih memantapkan pengajaran dengan jalan
ü  Meningkatkan kemampuan manusia dengan berbagai media komunikasi
ü Penyajian informasi dan data lebih konkrit
5)     Memungkinkan belajar secara seketika karena dapat
ü Mengurangi jurang pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan  realitas yang sifatnya konkrit
ü Memungkinkan  penyajian pendidikan yang lebih luas terutaa dengan adanya media masa
b. Pemanfaatan Sumber Belajar
Ø  Dalam pemanfaatan sumber  belajar  ada beberapa langkah yang perlu dilakukan
Ø   Identifikasi kebutuhan sumber daya
Ø   Mengidentifikasi potensi sumber belajar yang ada dan dianfaatkan untuk pembelajaran
Ø  Pengelompokan sumber belajar dalam kelompok
Ø   Mencari dan menganalisis relevansi antara kelompok sumber belajar dengan mata pelajaran yang diampu guru
Ø  Menentukan materi dan kompetensi untuk pembelajaran
Ø  Pemanfaatan sumber-sumber belajar
















BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan.
1. Penegertian alat adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk mencapai suatu maksud. Sedangakan media mendefinisikan segala bentuk alat fisik yang dapat  menyajikan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
  2. Alat/media pendidikan dibagi menjadi dua bagian yaitu alat pendidikan yang bersifat benda (materil): a) bahan bacaan b) alat  pandang dengar c ) contoh kelakuan d ) media pendidikan yang bersumber dari masyarakat dan alam sekitar dan alat pendidikan yang bukan benda (non materil): a. keteladanan, b. perintah/larangan, c. ganjaran.
   3. Sumber belajar alat/media terbagi menjadi dua sumber yaitu: a. sumber pokok: Al-Qur’an dan Al Hadits. b. suber tambahan: manusia sumber, bahan pengajaran, situasi belajar, mass media, alat dan perlengkapan belajar, aktivitas (teknik), alam lingkungan, perpustakaan. 











DAFTAR PUSTAKA
Daradjat Zakiah, dkk, Dr .2004.Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam.Jakarta:Bumi Aksara
Munadi, yudhi. 2013.Media Pembelajaran.Jakarta:GP Press Group
Ramayulis.2008.Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta: Kalam Mulia
(diakses 27 Maret 2014)