Pages

Jumat, 27 Januari 2012

kekeringan bojonegoro

Rabu, 12 Oktober 2011 20:04:18 WIB
Reporter : Tulus Adarrma

Bojonegoro (beritajatim.com) - Kemarau yang panjang di wilayah Jawa Timur, khususnya di Bojonegoro, mengakibatkan daerah yang kesulitan air bersih semakin meluas. Sekarang sudah mencapai sebanyak 14.599 KK 56.594 jiwa, 69 dusun 44 desa di 16 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro yang kesulitan air bersih.

Sebelumnya dari laporan yang masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro bencana kekeringan di Bojonegoro melanda 36 Desa yang tersebar di 14 Kecamatan.

Kasi Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana BPBD Pemkab Bojonegoro Sutardjo menjelaskan, penyaluran tangki–tangki air untuk membantu warga desa yang telah dilanda bencana kekeringan terus dilakukan. Setiap harinya BPBD menyalurkan 2 sampai 4 tangki berisi air bersih berkapasitas 5.000 liter.

"Dengan minimnya sumber air yang ada sekarang, warga terpaksa merasakakan krisis air bersih, tapi kita terus berupaya untuk meyalurkan air bersih," kata Sutardjo, Rabu (12/10/2011).

Hari ini BPBD mendistribusikan air bersih ke Desa Ngorogunung, Bubulan dan Kedungadem. Untuk mengatasi bencana kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Bojonegoro BPBD mendapatkan bantuan air bersih dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB.

"Sebanyak 750 jeriken berkapasitas masing–masing 30 liter air yang dalam waktu dekat akan segera kami salurkan kepada warga," tegasnya. [uuk/but]

Selasa, 24 Januari 2012

kayangan api


KAYANGAN API
Merupakan sumber api alam yang menyala sepanjang tahun. dan terletak pada posisi yang sangat strategis yaitu dikelilingi oleh hutan-hutan yang dilindungi dan bebas dari pencemaran polusi. selain sumber api abadi di kayangan api juga terdapat mata air yang konon dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Anehnya air ini dari jauh berbau tetapi setelah mendekat baunya itu hilang dan dari jauh air ini kelihatang seperti air mendidih tetapi kalau kita sudah mengambilnya maka air tersebut terasa dingin dan sejuk. Konon, menurut suatu cerita rakyat, keampuhan lokasi Kayangan Api telah dirasakan semenjak pemerintah Maha Prabu Angling Dharma (Sri Aji Dharma) dari Malawapati, yang melatih para prajurit Malawapati di lokasi Kayangan Api tersebut. Bahkan, ada beberapa pusaka Malawapati yang ditempa di Kayangan Api, termasuk pusaka-pusaka andalan Kerajaan Malawapati dan Kerajaan Bojonegoro pada zaman Hindu madya di masa silam. Meskipun benar tidaknya cerita tersebut belum diketahui secara pasti, Serat Astra Dharma yang saat ini tersimpan di salah satu museum terkenal di Belanda, dapat menjelaskan bahwa hal tersebut benar-benar nyata. Serat yang ditulis pada masa Raja Astra Dharma alias Prabu Purusangkana, ayahanda kandung Prabu Angling Dharma (putera Prabu Kijing Wahana, suami Dewi Pramesthi) yang legendaris tersebut. Apabila Serat Astra Dharma tersebut dapat dikembalikan ke Indonesia, dapat diketahui dengan pasti bagaimana silsilah raja-raja Malawapati, Yawastina, dan Mamenang yang bersumber dari satu asal yaitu Prabu Parikesit, raja Hastinapura dari India.